Source: http://caramembuat524.blogspot.com/2014/01/cara-agar-blog-tidak-bisa-di-copy-paste.html

Selasa, 14 Oktober 2014

Drainase Perkotaan II


Yang terpikirkan setelah mendengar kata drainase adalah sebuah system bangunan air yang mengalirkan air yang berlebihan baik yang berasal dari hujan, rembesan, aktifitas rumah tangga dan lain sebagainya. Secara umum system drainase adalah suatu bangunan yang saling berhubung satu dengan lainnya, dari rumah satu dengan yang lainnya, dari bangunan satu ke bangunan lainnya sehingga terbentuklah sebuah jaringan pembuang air yang berhubung dari  hulu sampai ke hilir. Saat ini system drainase sangat vital bagi infrastuktur perkotaan. Dan system manajemen lingkungan yang baik suatu kota pun dapat dilihat dari kualitas system drainase yang ada.  Adapun fungsi dari drainase perkotaan tersebut antara lain :
1.      Mengeringkan bagian wilayah kota yang permukaan lahannya rendah dari genangan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan infrastruktur kota dan harta benda milik masyarakat.
2.      Mengalirkan kelebihan air permukaan ke badan air terdekat secepatnya agar tidak membanjiri/ menggenangi kota yang dapat merusak selain harta benda masyarakat juga infrastruktur perkotaan.
3.      Mengendalikan sebagian air permukaan akibat hujan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan kehidupan akuatik.
4.      Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah.

Manajement Pengelolaan dan Fungsi Pelayanan Sistem Drainase Perkotaan
Berdasarkan pembagian kewenangan pengelolaan dan fungsi pelayanan untuk sistem drainase perkotaan menggunakan istilah sebagai berikut :
ü  Sistem Drainase Lokal (minor urban drainage)
Sistem drainase lokal ( Minor ) adalah suatu jaringan sistem drainase yang melayani suatu kawasan kota tertentu seperti kompleks permukiman, daerah komersial, perkantoran dan kawasan industri, pasar dan kawasan parawisata. Sistem ini melayani area sekitar kurang lebih 10 Ha. Pengelolaan sistem drainase lokal menjadi tanggungjawab masyarakat, pengembang atau instansi pada kawasan masing-masing. ( lihat gambar 2.1 dan 2.2 )
ü  Sistem Drainase Utama ( Major Urban Drainage )
Sistem Jaringan Utama ( Major Urban Draiange ) adalah sistem jaringan drinase yang secara struktur terdiri dari saluran primer yang menampung aliran dari saluran – saluran sekunder. Saluran sekunder menampung aliran dari saluran-saluran tersier. Saluran tersier menampung aliran dari Daerah Alrannya masing-masing. Jaringan Drainase Lokal dapat langsung mengalirkan alirannya ke saluran Primer, sekunder maupun tersier. ( lihat gambar 2.1 dan 2.2 )
ü  Pengendalian Banjir (flood control)
Pengendalian Banjir adalah upaya mengendalikan aliran permukaan dalam sungai maupun dalam badan air yang lainnya agar tidak maluap serta limpas atau menggenagi daerah perkotaan. Pengendalian banjir merupakan tanggung jawab

3 pemerintah Propinsi atau Pemerintah Pusat. Konstruksi / Bangunan air pada sistem Flood Control antara lain berupa :
-Tanggul
- Bangunan Bagi
- Pintu Air
- Saluran Flood Way

Berdasarkan fisiknya, sistem drainase terdiri atas saluran primer, sekunder, tersier dst.
ü  Sistem Saluran Primer
Saluran primer adalah saluran yang menerima masukan aliran dari saluran-saluran sekunder. Saluran primer relatif besar sebab letak saluran paling hilir. Aliran dari saluran primer langsung dialirkan ke badan air.
ü  Sistem Saluran Sekunder
Saluran terbuka atau tertutup yang berfungsi menerima aliran air dari saluran-saluran tersier dan meneruskan aliran ke saluran primer.
ü  Sistem Saluran Tersier
Saluran drainase yang menerima aliran air langsung dari saluran-saluran pembuangan rumah-rumah. Umumnya saluran tersier ini adalah saluran kiri kanan jalan perumahan.


Sampai dengan saat ini masih banyak metode-metode lama yang digunakan untuk mengatasi permasalahan mengenai drainase itu sendiri yaitu dengan mengalirkan limpasan air permukaan ke badan air penerima yang paling dekat yaitu seperti sungai, setu, danau, waduk dan laut. Akan tetapi seiring berjalannya pembangunan dan semakin cepatnya proses pertumbuhan jumlah penduduk, masalah baru pun timbul. Yaitu semakin langkanya air baku yang dibutuhkan untuk air minum, mandi dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan muka air tanah yang semakin menurun dan factor infiltrasi pun sulit dilakukan karena tidak banyaknya lahan-lahan kosong. Oleh karena itu perlu diadakannya metode baru untuk menyelesaikan permasalah mengenai drainase perkotaan dan ada upaya untuk memperbaiki persediaan air baku dengan meresapkan air permukaan tersebut kedalam tanah (konservasi air).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar